Pantai Mekar, Muaragembong (Juli 2025) – Dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia yang jatuh pada 26 Juli, Tim Pelaksana PPK Ormawa HIMITEKA IPB University bersama dengan kelompok pelestari lingkungan Terasijo Muaragembong dan mahasiswa KKN UIN Sunan Gunung Djati Bandung menggelar aksi penanaman mangrove di pesisir Desa Pantai Mekar, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Sebanyak 100 bibit mangrove berhasil ditanam oleh gabungan mahasiswa, komunitas lokal, dan warga sekitar yang secara sukarela ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Aksi yang berlangsung pada Minggu (27/7), ini menjadi bagian dari upaya nyata untuk menjaga kelestarian ekosistem pesisir serta mengedukasi masyarakat akan pentingnya hutan mangrove bagi kehidupan.
Kegiatan ini merupakan kegiatan rutinan yang telah dilakukan oleh HIMITEKA IPB University bersama kelompok Terasijo Muaragembong sejak 2024, sebanyak 6000 bibit mangrove berhasil ditanam di Desa Pantai Mekar. Lokasi penanaman dipilih secara strategis pada area yang mengalami abrasi, sehingga aksi ini tidak hanya menjadi simbol pelestarian lingkungan, tetapi juga berperan sebagai bentuk rehabilitasi lahan kritis. Kegiatan ini tidak hanya sekedar penanaman semata, tetapi juga melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala dengan mengukur survival rate atau tingkat keberhasilan bibit mangrove yang telah berhasil ditanam.
“Penanaman mangrove ini bukan sekadar simbolis, tapi benar-benar punya dampak nyata. Aksi penanaman mangrove tidak hanya berperan sebagai pelindung wilayah pesisir dari abrasi dan pemecah ombak saja, tetapi juga berperan dalam ketahanan pangan dengan memanfaatkan mangrove menjadi produk makanan, menjaga keseimbangan ekosistem sebagai habitat berbagai jenis ikan sehingga dapat meningkatkan kualitas lingkungan dan secara tidak langsung dapat meningkatkan hasil tangkapan nelayan” ujar Zulfikar, Ketua Kelompok Terasijo Muaragembong.
Desa Pantai Mekar sendiri merupakan wilayah pesisir yang memiliki potensi besar sebagai kawasan perlindungan ekosistem mangrove. Sayangnya, dalam beberapa dekade terakhir, kawasan ini mengalami tekanan akibat alih fungsi lahan, polusi, dan abrasi pantai. Oleh karena itu, keterlibatan masyarakat dalam aksi pelestarian menjadi langkah penting untuk menciptakan desa pesisir yang tangguh dan berkelanjutan.
Bunga, Mahasiswa KKN UIN Sunan Gunung Djati Bandung menyebut bahwa aksi ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pendampingan masyarakat pesisir yang baik dengan berfokus pada peningkatan kapasitas lokal dalam adaptasi perubahan iklim dan penguatan ekonomi biru.
“Kegiatan ini bukan hanya sekedar kegiatan simbolis dan perayaan hari mangrove saja, tetapi dari mangrove kami belajar banyak hal, mulai dari jenis mangrove yang ada di Desa Pantai Mekar serta peran dan manfaatnya bagi ekologis dan masyarakat sekitar” Ujarnya
Ke depan, Tim PPK Ormawa HIMITEKA bersama kelompok Terasijo dan masyarakat berkomitmen untuk terus aktif melakukan kegiatan penanaman mangrove sebagai aksi nyata dalam membangun ketahanan pesisir dan mewujudkan ekosistem berkelanjutan berbasis partisipasi masyarakat. Harapannya, Desa Pantai Mekar dapat menjadi contoh desa maritim mandiri yang tidak hanya tangguh secara ekologis, tetapi juga berdaya secara sosial dan ekonomi melalui praktik konservasi yang berkelanjutan.